Penelitian Perkembangan Anak
Nama Anak Yang Dijadikan Penelitian
Nama : ......
Umur
: 10
tahun
Jenjang
pendidika : SD kelas 5
Alamat : ......
Hari pertama:
Bangun pagi, shalat shubuh
berjama’ah dan mengaji bersama pengasuh pondok pesantren As-Syujaiyyah sampai
selesai. Setelah itu persiapan berangkat
ke sekolah.
Prilakunya:
Pada suatu pagi anak tersebut
mendapat giliran piket membersihkan kamar dan lingkungan sekiatar pondok. Tapi
anak tersebut sulit sekali disuruh untuk melaksanakan jadwal piket yang telah ditetapkan, dengan alasan anak
yang kebagian jadwal piket kemarin tidak melaksanakan piket. Baru setelah
dikerasi dan anak yang kebagian piket kemarin disuruh untuk membantu, dia baru
mau melaksanakan piket.
Dari kejadian diatas dapat
disimpulkan rasa keegoisan, ketidakmaukalahan masih melekat pada diri sianak
tersebut , dia juga tidak mau merasa dirugikan oleh orang lain walaupun teman
sendiri. Sifat perhitungan masih melekat pada diri sianak terebut.
Setelah sianak tersebut melaksanakan
jadwal piket kemudian dia mengerjakan tugas dari sekolah yang belum ia kerjakan
Karena pada malam harunya dia tidak mau belajar dan mengerjakan tugas. karena kesulitan
mengerjakan tugas tersebut lantas sianak minta bantuan pada temannya untuk
mengerjakannya. Karena terlalu lama mengerjakan tugas anak tersebut datang
terlambat ke sekolah.
Kesimpulan dari penelitian diatas
adalah, dengan tanpa pengawasan dari orang tua langsung proses belajar anak
kurang efektif. Pengaruh linkungan juga sangat mempengaruhi kepribadian sianak.
Apa lagi anak masih dalam tahap menginjak usia pubertas, dimana anak suka
meniru dari apa yang ia lihatnya, dan anak tersebut belum begitu paham mana
yang baik dan mana yang buruk, atau dalam psikologi disebut dengan istilah imitasi
(yaitu tahapan anak yang suka meniru).
Sepulang dari sekolah anak tersebut
disuruh temannya untuk pergi ke warung, tapi anak tersebut tidak lantas mau
pergi begitu saja, dengan berbagai macam alasan, ada capek baru pulang sekolah,
ada mau mengerjakan tugas dan banyak lagi alasan yang dilontarkan oleh sianak
tapi setelah ditawari mau diberi
imbalan sianak tersebut baru mau diperintah.
Kesimpulan dari kejadian diatas
adalah sianak mempunyai sifat matrealisme yang tinggi.
Sehabis shalat maghrib ada jadwal
belajar Al-Qur’an di masjid, tapi anak tersebut tidak mengikuti acara tersebut
sehingga anak tersebut mendapatkan hukuman, setelah beberapa hari ada sedikit
perubahan perilku dari dalalm diri anak tersebut. Ia mulai rajin mengaji dan
berjama’ah di masjid.
Kesimpulan dari penelitian diatas
adalah dengan melakukan tindakan yang tegas atau hukuman anak akan jera.
Hari kedua:
Bangun kesiangan, tidak ikut shalat
berjama’ah dan mengikuti kegiatan mengaji, akhirnya mendapat takziran.
Kesimpulan , tidak semua anak jera
dengan hukuman, cara lain adalah dengan melalui metode pendekatan.
Sepulang dari sekolah anak tersebut
mengotak atik alat elektronik yang sudah rusak, dia mencoba untuk memperbaiki
alat tersebut. Karena kurang begitu paham dengan alat itu dia bertanya pada
temannya yang lebih tahu. Rasa keingin tahuan yang dimiliki anak tersebut
sangat tinggi, dia selalu ingin tahu hal-hal yang baru yang belum ia ketahui.
Hari ketiga:
Bangun pagi ikut shalat berjama’ah
dan mengikuti kegitan mengaji sehabis shalat berjama’ah. Berangkat sekolah
lebih awal tidak seperti biasanya. Sepulang dari sekolah tidak seperti biasanya
dia mau membantu temannya membelikan makanan.
Pada anak usia sekitar 10 tahunan anak cenderung masih mengikuti
pola gaya yang masih meniru dari tingkah laku orang lain, atau dalam istilah
psikologi adalah tahap imitasi (tahap dimana anak mengikuti tingkah pola
orang yang ia idolakan). Maka pada usia ini orang tua sangat berpengaruh
dalam tahap perkembangan sianak, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Anak harus selalu dalam pengawasan orang tua. Pada fase ini anak
juga memiliki rasa keingin tahuan yang sangat tinggi. Pada fase ini anak juga
sering melakukan kesalahan-kesalahan, untuk membuat anak agar jera bisa
dilakukan hukuman atau juga dengan model pendekatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar