Jumat, 24 Mei 2013

BIMBINGAN KONSELING


GAGAP DALAM BERBICARA

PEMBAHASAN
A.     Pengertian Gagap
Gagap adalah suatu gangguan bicara di mana tanpa disadari adanya pengulangan dan pemanjangan suara, suku kata, kata, atau frasa; serta jeda yang mengakibatkan gagalnya produksi suara. Umumnya, gagap bukan disebabkan oleh proses fisik produksi suara atau proses penerjemahan pikiran menjadi kata. Gagap juga tak berhubungan dengan tingkat kecerdasan seseorang, orang yang gagap umumnya normal.
Gangguan ini bersifat variabel, yang berarti bahwa pada situasi tertentu, seperti berbicara melalui telpon, tingkat kegagapan dapat meningkat atau menurun. Faktor genetik dan neurofisiologi diduga berperan atas timbulnya gangguan ini. Banyak teknik terapi bicara yang dapat meningkatkan kefasihan bicara pada beberapa orang.[1]
Dalam sumber lain dijelaskan bahwa gagap adalah gangguan kelancaran bicara yang terputus dalam satu rangkaiannya. Gangguan tersebut pada setiap anak berbeda bentuk kelainannya, dalam waktu tertentu berlainan jenis gangguan gagap yang timbul.
Gangguan emosi atau ketegangan dengan orang tua, orang sekitar atau lingkungan dapat memicu kelainan ritme atau gagap . Pada gangguan bicara ini secara tak terkontrol sering terjadi pengulangan, pemanjangan kata/suku kata, penghentian (silent block), kadang didapatkan ketegangan yang berlebihan pada muka, tenggorokan serta rasa takut selama bicara. Kadang timbul suara nafas yang tidak biasa atau seperti memerlukan perjuangan untuk mengeluarkan kata. Biasanya penderita menghindar kata atau situasi tertentu. Anak usia 2 – 5 tahun terdapat pengulangan kata atau suku kata lebih kurang 45 kali perseribu kata yang diucapkan, bata atasnya 100 kali per 1000 kata. Bila melewati batas ini dianggap abnormal atau gagap. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan sebagai penyebab yaitu teori stuttering Block, Cybernatic models atau Brain Function yang semuanya karena gangguan sensoris dan motoris di otak.[2]
Pengaruh gagap bicara terhadap perkembangan bahasa, gagap pada umumnya akan hilang pada usia remaja, tapi perlu ditangani sebaik mungkin agar gejala ini tidak menetap sampai usia dewasa. Dengan anak berbicara gagap akan terjadi pengulangan-pengulangan kata, kesalahan tata bahasa menjadi kebiasaan. Orang lain yang diajak bicara tidak akan bisa memahami apa yang telah mereka (anak gagap) bicarakan, karena semakin dia berbicara banyak akan semakin tidak jelas pembicaraannya. Anak yang mengalami gagap bicara dapat menimbulkan konsep diri dan perasaan rendah diri lama sebelum masa kanak-kanak berakhir.[3]
penyebabnya gagap: sering di omelin masih kecil, ditabokin masih kecil, stress,  depresi,  trauma dan  tekanan batin.

B.     Penderita Gagap
Gangguan gagap dalam berbicara, ada yang dalam bentuk terputus-putus, tertahan nafas atau berulang-ulang. Apabila tekanan gagap itu terlalu besar, maka kelihatan orang menekan kedua bibirnya dengan diiringi gerakan-gerakan tangan, kaki dan sebagainya.
Biasanya gagap itu mulai pada umur  diantara 2 dan 6 tahun. Gejala ini lebih banyak terjadi pada anak laki-laki, anak kembar dan orang kidal, dan mungkin disebabkan oleh gangguan fisik seperti kurang sempurnanya alat percakapan, gangguan pada pernapasan, amandel dan sebagainya. Akan tetapi, apabila alat-alat itu sehat maka gejala itu timbul akibat pertentangan batin, tekanan perasaan, ketidakmampuan penyesuaian diri. Gejala itu adalah sebagai salah satu akibat dari gangguan jiwa
Contoh :
Seorang anak perempuan berumur 7 tahun, menderita gangguan berbicara sejak ia mulai masuk sekolah. Makin  lama makin gagap ia berbicara, sedangkan sebelumnya ia berbicara lancar. Dari penelitian itu terbukti , bahwa si anak adalah anak bungsu yang sangat di manja dalam keluarga. Semua perbuatannya di biarkan, tidak pernah di tegur dan kemauannya selalu dituruti.  Waktu akan masuk sekolah ia sangat gembira, tapi setelah merasakan sekolah beberapa hari ia mulai tidak mau pergi ke sekolah. Karena tidak ada guru yang memanjakannya di sekolah. Sekolah tidak seperti di rumah, ada peraturan dan tata tertib yang harus dipatuhinya, sehingga terasa olehnya bahwa sekolah itu kekangan dan siksaan baginya. Itulah sebabnya maka ia tidak mau pergi ke sekolah.
Atan tetapi, orang tua dan saudara-saudaranya yang dulu selalu menuruti segala kemauannya, sekarang selalu memaksanya supaya pergi ke sekolah, bahkan kadang-kadang memukulnya. Tak lama kemudian mulailah muncul gejala tersebut, ia mulai gagap yang makin lama makin bertambah.
Rupanya si anak sekaligus dihadapkan pada suasana yang berlainan dari yang biasa dihadapinya di rumah, disamping perubahan sikap orang tua dari memanjakan kepada kekerasan. Si anak tidak mampu menyesuaikan dirinya dengan suasana  itu, sehingga ia merasa sangat tertekan. Untuk itulah gejala gagap itu muncul, yang menolongnya dalam menghadapai kesukaran dan pula sebagai cara untuk manarik perhatian.[4]

C.    Cara Mengatasi Gagap
Salah satu teknik terbaru dalam penyembuhannya adalah dengan pijat syaraf bicara di sekitar wajah, mulut dan leher seseorang yang gagap. Seseorang yang gagap mempunyai kecenderungan untuk tidak berbicara dalam kesehariannya. Hal ini menyebabkan otot dan syaraf bicaranya menjadi kaku, sehingga mulut menjadi lebih sulit digerakkan.
Setelah otot dan syaraf gagap lentur karena dipijat, barulah sang gagaap ini diberikan terapi bicara sesuai dengan usianya. Tentu saja terapi bicara bagi anak, berbeda dengan terapi bicara anak-anak. Bagi seseorang yang menderita gagap karena genetika, disarankan untuk selalu memijat syaraf ini setiap hari.[5]
Terapi Hypnosis dan Emotional Freedom Technique (EFT) sangat efektif dan cepat dalam menyembuhkan gagap. Hypnosis dapat digunakan untuk mencari akar masalahnya, kemudian dilanjutkan dengan EFT untuk menghilangkan masalah emosi. Klien juga akan diberi sugesti untuk kepercayaan diri dan ketenangan sehingga klien mampu menghadapi apapun atau siapapun dengan relaks, tanpa gugup.
Cara lain untuk mengatasi gagap yaitu dengan pijat syaraf bicara. Pijatan ini dilakukan di sekitar wajah, mulut dan leher seseorang yang gagap. Seseorang yang gagap mempunyai kecenderungan untuk tidak berbicara dalam kesehariannya. Hal ini menyebabkan otot dan syaraf bicaranya menjadi kaku, sehingga mulut menjadi lebih sulit digerakkan. Setelah otot dan syaraf gagap lentur karena dipijat, barulah sang gagap ini diberikan terapi bicara sesuai dengan usianya.[6]
Banyak cara mengatasi penyakit itu yaitu :
1.      Banyak berbicara perlahan dengan teman or kerabat yang bisa menerima kita
2.      Banyak membaca dengan di nyanyikan
3.      Banyak membaca buku dengan suara kelas dan lantang
4.      Olah raga buat mengatur pernafasan
5.      Kalau muslim baca Al-Qur'an dengan di suarakan
6.      Jangan lupa berdo'a kepada Allah S.W.T

Filed Under: Umum Cara mengatasi anak gagap itu terletak pada cara kita berkomunikasi dengan si anak. Usahakan pada saat berbicara posisi kita sejajar dengan anak, dalam suasana tenang dan santai, serta sikap kita menunjukkan mau dan sabar mendengarkan dia berbicara, dan jangan terlalu memperhatikan kegagapannya yang membuat anak menyadari bahwa gagapnya itu adalah masalah besar, karena pada usia tertentu ada sebagian anak mengalami gagap dan kemudian hilang lagi. Jadi, dihadapan anak jangan terlalu membesar-besarkan kegagapannya, anak gagap itu suatu hal yang wajar, sehingga anak tidak merasa rendah diri. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi gagap yang muncul saat anak marah atau takut menghadapi orang tertentu, yaitu dengan menenangkan hati anak dengan mengatakan, “ibu/ayah tahu kamu sedang kesal (atau takut), coba bicara perlahan-lahan”. Ajak anak berbicara dalam tempo yang lambat, suruh ia menarik napas panjang saat emosinya masih menggebu-gebu. Seperti halnya penanggulangan yang dilakukan pada semua masalah, maka pada masalah gagap ini pun kita perlu mengetahui lebih dahulu penyebabnya.

Berikut cara mengatasi anak gagap.
1)      Pemaksaan menggunakan tangan kanan pada anak kidal yang disebabkan fungsi bagian otak kanan yang dominan. Yang perlu dilakukan oleh guru atau orang tua adalah membiarkan anak memakai tangan kirinya untuk melakukan semua aktivitasnya. Bila tetap dipaksa akan menyebabkan gangguan pada bicara.
2)      Anak yang introvert (bersifat tertutup). Biasanya bila akan mengadakan pembicaraan anak merasa cemas atau takut, sehingga kata-kata yang keluar tidak terkoordinasi dengan baik. Misalnya akan mengucapkan kata “ibu”. Posisi bibir sudah baik, yaitu kedua bibir sudah terbuka sedikit, namun sepi…..suara “ibu” tidak kunjung muncul. Begitu udara keluar, apa yang diucapkan tidak terkendali, yang terdengar, “iiibbb..bu”. Sewaktu suaranya tidak kunjung muncul, kita dapat melihat suatu ekspresi wajah yang memelas, seolah-olah pasrah pada keadaannya. Bila menghadapi anak gagap yang demikian, guru/orang tua sedapat mungkin berusaha mendengar apa yang akan diucapkan anak, tunggu sampai anak selesai berbicara, jangan memotong pembicaraan anak sewaktu anak belum selesai berbicara walaupun bicaranya terputus-putus. Bila guru mau mendengar apa yang dibicarakan anak, walaupun tidak sempurna, akan menimbulkan keberanian pada anak untuk berbicara dengan gurunya, dan makin lama kegagapannya akan makin berkurang, keberanian berbicara dengan guru ini akan dibawanya juga pada pembicaraannya dengan orang lain, apabila orang lain juga menunjukkan sikap seperti gurunya tersebut. Pada anak gagap yang disebabkan nervous, guru jangan sekali-kali membicarakan kesukaran berbicara yang dialami anak apabila anak yang bersangkutan ada di sekitarnya.
3)      Pada gagap yang disebabkan karena fungsi fisiologis yang belum sempurna tidak perlu dikhawatirkan, sebab dengan makin bertambahnya usia anak, makin bertambah matang fungsi otot bicaranya, sehingga anak akan dapat berbicara dengan sempurna. Tetapi latihan tetap perlu diberikan, agar kesulitan anak berbicara dapat dihilangkan. Dalam kasus yang relatif ringan, sebaiknya kegagapan itu dibiarkan saja. Bila anak gagap, meskipun kita cemas janganlah memberi komentar terlalu banyak, sebab ini hanya akan memperdalam kesadaran diri anak, dan kecemasan yang ditimbulkannya tidak akan menolong. Bila kegagapan ini tampaknya sangat parah, maka bantuan seorang ahli terapi bicara akan sangat membantu. Ia akan mengadakan pemeriksaan menyeluruh terhadap masalahnya dan kemudian menawarkan suatu cara penyembuhan, termasuk teknik pengajaran untuk mengatasi kesulitan tersebut. Anak akan diajarkan bagaimana supaya dapat relaks dan tenang, dan dibantu menemukan jalan lain untuk menghindari halangan bicaranya.

Sebagian besar anak yang gagap dapat mengatasi kesulitannya pada saat mereka mencapai usia belasan. Bahkan dengan semakin canggihnya teknik penyembuhan, orang yang gagap sepanjang hidupnya dapat belajar mengatasi kesulitannya tersebut.

E.     Cara Menghadapi Anak Gagap

1.      Usahakan saat bicara posisi kita sejajar dengan anak, dalam suasana tenang, santai, dan sabar mendengarkan dia bicara, dan jangan terlalu memperhatikan kegagapannya.
2.      Kasih tahu anak untuk berbicara dengan tenang dan lambat. Terkadang anak-anak terlalu gembira untuk menceritakan segalanya. Tenangkanlah ia terlebih dahulu.
3.      Jangan memotong pembicaraan anak sewaktu anak belum selesai bicara walaupun bicaranya terputus-putus.
4.      Setelah anak selesai bicara, mintalah anak untuk tarik nafas dalam-dalam. Kemudian biarkan anak beraktivitas seperti biasa. Hal ini akan membuat anak menjadi tenang.
5.      Beri anak Pujian ketika ia mulai bisa berbicara dengan tenang dan lancar.

Sumber : Rusda dan Deliana, Sri Maryati. 1994. Permasalahan Anak Taman Kanak-Kanak: UPT MKK UNNES.[7]

DAFTAR PUSTAKA


[1] http://nikmah06.blogspot.com/2010/06/pengertian-gagap.html
[2] http://thefubbys.wordpress.com/2010/06/04/pengertian-gagap/
[3] http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/cara-mengatasai-gagap-bicara-pada-anak/
[4]  http://www.refleksiteraphy.com/?m=artikel&page=detail&no=57
[5] http://nikmah06.blogspot.com/2010/06/pengertian-gagap.html
[6] http://devianggraeni90.wordpress.com/2010/05/28/cara-untuk-mengatasi-gagap/
[7] http://devianggraeni90.wordpress.com/2010/05/28/cara-menghadapi-anak-gagap/

Tidak ada komentar: