GAGAP DALAM BERBICARA
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gagap
Gagap adalah suatu gangguan bicara di mana tanpa disadari
adanya pengulangan dan pemanjangan suara, suku kata, kata, atau frasa; serta
jeda yang mengakibatkan gagalnya produksi suara. Umumnya, gagap bukan
disebabkan oleh proses fisik produksi suara atau proses penerjemahan pikiran
menjadi kata. Gagap juga tak berhubungan dengan tingkat kecerdasan seseorang,
orang yang gagap umumnya normal.
Gangguan ini bersifat variabel, yang berarti bahwa pada
situasi tertentu, seperti berbicara melalui telpon, tingkat kegagapan dapat
meningkat atau menurun. Faktor genetik dan neurofisiologi diduga berperan atas
timbulnya gangguan ini. Banyak teknik terapi bicara yang dapat meningkatkan
kefasihan bicara pada beberapa orang.[1]
Dalam sumber lain dijelaskan bahwa gagap adalah
gangguan kelancaran bicara yang terputus dalam satu rangkaiannya. Gangguan
tersebut pada setiap anak berbeda bentuk kelainannya, dalam waktu tertentu
berlainan jenis gangguan gagap yang timbul.
Gangguan emosi atau ketegangan dengan orang
tua, orang sekitar atau lingkungan dapat memicu kelainan ritme atau gagap .
Pada gangguan bicara ini secara tak terkontrol sering terjadi pengulangan,
pemanjangan kata/suku kata, penghentian (silent block), kadang didapatkan
ketegangan yang berlebihan pada muka, tenggorokan serta rasa takut selama
bicara. Kadang timbul suara nafas yang tidak biasa atau seperti memerlukan perjuangan
untuk mengeluarkan kata. Biasanya penderita menghindar kata atau situasi
tertentu. Anak usia 2 – 5 tahun terdapat pengulangan kata atau suku kata lebih
kurang 45 kali perseribu kata yang diucapkan, bata atasnya 100 kali per 1000
kata. Bila melewati batas ini dianggap abnormal atau gagap. Terdapat beberapa
teori yang menjelaskan sebagai penyebab yaitu teori stuttering Block,
Cybernatic models atau Brain Function yang semuanya karena gangguan sensoris
dan motoris di otak.[2]
Pengaruh
gagap bicara terhadap perkembangan bahasa, gagap pada umumnya akan hilang pada usia remaja, tapi perlu
ditangani sebaik mungkin agar gejala ini tidak menetap sampai usia dewasa.
Dengan anak berbicara gagap akan terjadi pengulangan-pengulangan kata,
kesalahan tata bahasa menjadi kebiasaan. Orang lain yang diajak bicara tidak
akan bisa memahami apa yang telah mereka (anak gagap) bicarakan, karena semakin
dia berbicara banyak akan semakin tidak jelas pembicaraannya. Anak yang
mengalami gagap bicara dapat menimbulkan konsep diri dan perasaan rendah diri
lama sebelum masa kanak-kanak berakhir.[3]
penyebabnya
gagap: sering di
omelin masih kecil, ditabokin masih
kecil, stress, depresi, trauma dan tekanan batin.
B. Penderita Gagap
Gangguan gagap dalam berbicara, ada yang dalam
bentuk terputus-putus, tertahan nafas atau berulang-ulang. Apabila tekanan
gagap itu terlalu besar, maka kelihatan orang menekan kedua bibirnya dengan
diiringi gerakan-gerakan tangan, kaki dan sebagainya.
Biasanya gagap itu mulai pada umur
diantara 2 dan 6 tahun. Gejala ini lebih banyak terjadi pada anak laki-laki,
anak kembar dan orang kidal, dan mungkin disebabkan oleh gangguan fisik seperti
kurang sempurnanya alat percakapan, gangguan pada pernapasan, amandel dan
sebagainya. Akan tetapi, apabila alat-alat itu sehat maka gejala itu timbul
akibat pertentangan batin, tekanan perasaan, ketidakmampuan penyesuaian diri.
Gejala itu adalah sebagai salah satu akibat dari gangguan jiwa
Contoh :
Seorang anak perempuan berumur 7 tahun,
menderita gangguan berbicara sejak ia mulai masuk sekolah. Makin lama
makin gagap ia berbicara, sedangkan sebelumnya ia berbicara lancar. Dari
penelitian itu terbukti , bahwa si anak adalah anak bungsu yang sangat di manja
dalam keluarga. Semua perbuatannya di biarkan, tidak pernah di tegur dan kemauannya
selalu dituruti. Waktu akan masuk sekolah ia sangat gembira, tapi setelah
merasakan sekolah beberapa hari ia mulai tidak mau pergi ke sekolah. Karena
tidak ada guru yang memanjakannya di sekolah. Sekolah tidak seperti di rumah,
ada peraturan dan tata tertib yang harus dipatuhinya, sehingga terasa olehnya
bahwa sekolah itu kekangan dan siksaan baginya. Itulah sebabnya maka ia tidak
mau pergi ke sekolah.
Atan tetapi, orang tua dan saudara-saudaranya
yang dulu selalu menuruti segala kemauannya, sekarang selalu memaksanya supaya
pergi ke sekolah, bahkan kadang-kadang memukulnya. Tak lama kemudian mulailah
muncul gejala tersebut, ia mulai gagap yang makin lama makin bertambah.
Rupanya si anak sekaligus dihadapkan pada
suasana yang berlainan dari yang biasa dihadapinya di rumah, disamping
perubahan sikap orang tua dari memanjakan kepada kekerasan. Si anak tidak mampu
menyesuaikan dirinya dengan suasana itu, sehingga ia merasa sangat
tertekan. Untuk itulah gejala gagap itu muncul, yang menolongnya dalam menghadapai
kesukaran dan pula sebagai cara untuk manarik perhatian.[4]
C. Cara Mengatasi Gagap
Salah satu teknik terbaru dalam penyembuhannya adalah
dengan pijat syaraf bicara di sekitar wajah, mulut dan leher seseorang yang
gagap. Seseorang yang gagap mempunyai kecenderungan untuk tidak berbicara dalam
kesehariannya. Hal ini menyebabkan otot dan syaraf bicaranya menjadi kaku,
sehingga mulut menjadi lebih sulit digerakkan.
Setelah otot dan syaraf gagap lentur karena dipijat,
barulah sang gagaap ini diberikan terapi bicara sesuai dengan usianya. Tentu
saja terapi bicara bagi anak, berbeda dengan terapi bicara anak-anak. Bagi
seseorang yang menderita gagap karena genetika, disarankan untuk selalu memijat
syaraf ini setiap hari.[5]
Terapi Hypnosis dan Emotional Freedom Technique (EFT) sangat efektif dan cepat dalam menyembuhkan gagap. Hypnosis dapat
digunakan untuk mencari akar masalahnya, kemudian dilanjutkan dengan EFT untuk
menghilangkan masalah emosi. Klien juga akan diberi sugesti untuk kepercayaan
diri dan ketenangan sehingga klien mampu menghadapi apapun atau siapapun dengan
relaks, tanpa gugup.
Cara lain untuk
mengatasi gagap yaitu dengan pijat syaraf bicara. Pijatan ini dilakukan
di sekitar wajah, mulut dan leher seseorang yang gagap. Seseorang yang gagap
mempunyai kecenderungan untuk tidak berbicara dalam kesehariannya. Hal ini
menyebabkan otot dan syaraf bicaranya menjadi kaku, sehingga mulut menjadi
lebih sulit digerakkan. Setelah otot dan syaraf gagap lentur karena dipijat,
barulah sang gagap ini diberikan terapi bicara sesuai dengan usianya.[6]
Banyak cara mengatasi penyakit itu yaitu :
1. Banyak
berbicara perlahan dengan teman or kerabat yang bisa menerima kita
2. Banyak membaca
dengan di nyanyikan
3. Banyak membaca
buku dengan suara kelas dan lantang
4. Olah raga buat mengatur
pernafasan
5. Kalau muslim
baca Al-Qur'an dengan di suarakan
6. Jangan lupa berdo'a
kepada Allah S.W.T
Cara
mengatasi anak gagap itu terletak pada cara kita berkomunikasi dengan si anak.
Usahakan pada saat berbicara posisi kita sejajar dengan anak, dalam suasana
tenang dan santai, serta sikap kita menunjukkan mau dan sabar mendengarkan dia
berbicara, dan jangan terlalu memperhatikan kegagapannya yang membuat anak
menyadari bahwa gagapnya itu adalah masalah besar, karena pada usia tertentu
ada sebagian anak mengalami gagap dan kemudian hilang lagi. Jadi, dihadapan
anak jangan terlalu membesar-besarkan kegagapannya, anak gagap itu suatu hal
yang wajar, sehingga anak tidak merasa rendah diri. Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk mengatasi gagap yang muncul saat anak marah atau takut
menghadapi orang tertentu, yaitu dengan menenangkan hati anak dengan mengatakan,
“ibu/ayah tahu kamu sedang kesal (atau takut), coba bicara perlahan-lahan”.
Ajak anak berbicara dalam tempo yang lambat, suruh ia menarik napas panjang
saat emosinya masih menggebu-gebu. Seperti halnya penanggulangan yang dilakukan
pada semua masalah, maka pada masalah gagap ini pun kita perlu mengetahui lebih
dahulu penyebabnya.
Berikut cara mengatasi anak gagap.
1)
Pemaksaan menggunakan tangan kanan pada anak kidal yang disebabkan
fungsi bagian otak kanan yang dominan. Yang perlu dilakukan oleh guru atau
orang tua adalah membiarkan anak memakai tangan kirinya untuk melakukan semua
aktivitasnya. Bila tetap dipaksa akan menyebabkan gangguan pada bicara.
2)
Anak yang introvert (bersifat tertutup). Biasanya bila akan
mengadakan pembicaraan anak merasa cemas atau takut, sehingga kata-kata yang
keluar tidak terkoordinasi dengan baik. Misalnya akan mengucapkan kata “ibu”.
Posisi bibir sudah baik, yaitu kedua bibir sudah terbuka sedikit, namun
sepi…..suara “ibu” tidak kunjung muncul. Begitu udara keluar, apa yang
diucapkan tidak terkendali, yang terdengar, “iiibbb..bu”. Sewaktu suaranya
tidak kunjung muncul, kita dapat melihat suatu ekspresi wajah yang memelas,
seolah-olah pasrah pada keadaannya. Bila menghadapi anak gagap yang demikian,
guru/orang tua sedapat mungkin berusaha mendengar apa yang akan diucapkan anak,
tunggu sampai anak selesai berbicara, jangan memotong pembicaraan anak sewaktu
anak belum selesai berbicara walaupun bicaranya terputus-putus. Bila guru mau
mendengar apa yang dibicarakan anak, walaupun tidak sempurna, akan menimbulkan
keberanian pada anak untuk berbicara dengan gurunya, dan makin lama
kegagapannya akan makin berkurang, keberanian berbicara dengan guru ini akan
dibawanya juga pada pembicaraannya dengan orang lain, apabila orang lain juga
menunjukkan sikap seperti gurunya tersebut. Pada anak gagap yang disebabkan
nervous, guru jangan sekali-kali membicarakan kesukaran berbicara yang dialami
anak apabila anak yang bersangkutan ada di sekitarnya.
3)
Pada gagap yang disebabkan karena fungsi fisiologis yang belum
sempurna tidak perlu dikhawatirkan, sebab dengan makin bertambahnya usia anak,
makin bertambah matang fungsi otot bicaranya, sehingga anak akan dapat
berbicara dengan sempurna. Tetapi latihan tetap perlu diberikan, agar kesulitan
anak berbicara dapat dihilangkan. Dalam kasus yang relatif ringan, sebaiknya
kegagapan itu dibiarkan saja. Bila anak gagap, meskipun kita cemas janganlah
memberi komentar terlalu banyak, sebab ini hanya akan memperdalam kesadaran
diri anak, dan kecemasan yang ditimbulkannya tidak akan menolong. Bila
kegagapan ini tampaknya sangat parah, maka bantuan seorang ahli terapi bicara
akan sangat membantu. Ia akan mengadakan pemeriksaan menyeluruh terhadap
masalahnya dan kemudian menawarkan suatu cara penyembuhan, termasuk teknik
pengajaran untuk mengatasi kesulitan tersebut. Anak akan diajarkan bagaimana
supaya dapat relaks dan tenang, dan dibantu menemukan jalan lain untuk
menghindari halangan bicaranya.
Sebagian
besar anak yang gagap dapat mengatasi kesulitannya pada saat mereka mencapai
usia belasan. Bahkan dengan semakin canggihnya teknik penyembuhan, orang yang
gagap sepanjang hidupnya dapat belajar mengatasi kesulitannya tersebut.
E. Cara Menghadapi Anak Gagap
1. Usahakan saat
bicara posisi kita sejajar dengan anak, dalam suasana tenang, santai, dan sabar
mendengarkan dia bicara, dan jangan terlalu memperhatikan kegagapannya.
2. Kasih tahu anak
untuk berbicara dengan tenang dan lambat. Terkadang anak-anak terlalu gembira
untuk menceritakan segalanya. Tenangkanlah ia terlebih dahulu.
3. Jangan memotong
pembicaraan anak sewaktu anak belum selesai bicara walaupun bicaranya
terputus-putus.
4. Setelah anak
selesai bicara, mintalah anak untuk tarik nafas dalam-dalam. Kemudian biarkan
anak beraktivitas seperti biasa. Hal ini akan membuat anak menjadi tenang.
5. Beri anak
Pujian ketika ia mulai bisa berbicara dengan tenang dan lancar.
Sumber
: Rusda dan Deliana, Sri Maryati. 1994. Permasalahan Anak Taman Kanak-Kanak:
UPT MKK UNNES.[7]
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://nikmah06.blogspot.com/2010/06/pengertian-gagap.html
[2] http://thefubbys.wordpress.com/2010/06/04/pengertian-gagap/
[3] http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/cara-mengatasai-gagap-bicara-pada-anak/
[4] http://www.refleksiteraphy.com/?m=artikel&page=detail&no=57
[5] http://nikmah06.blogspot.com/2010/06/pengertian-gagap.html
[6] http://devianggraeni90.wordpress.com/2010/05/28/cara-untuk-mengatasi-gagap/
[7] http://devianggraeni90.wordpress.com/2010/05/28/cara-menghadapi-anak-gagap/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar