Senin, 22 Februari 2016

SEJARAH AGAMA YAHUDI

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah
    Yahudi (Judaism) merupakan agama yang awalnya dibawa oleh Nabi Musa as. Menurut pendapat yang paling populer, nama agama ini diambil dari nama salah satu dari dua belas anak Ya’qub yaitu Judah. Sebetulnya, keseluruhan keturunan Ya’qub adalah mereka yang disebut sebagai Bani Israel (yang berarti keturunan Israel, sementara Israel adalah nama lain Ya’qub), seluruh keturunan Ya’qub terusir dari tempat tinggal mereka kecuali anak keturunan Judah. Mereka inilah yang kemudian disebut sebagai Umat Yahudi.
    Pada dasarnya agama yahudi mempunyai beberapa ajaran yang sama dengan dengan ajaran islam, diantaranya dalam hal mengkhitan, mereka mengharuskan bagi pemeluk agama yahudi untuk mengkhitan anak-anak mereka dan kemudian dirayakan, sebagai bentuk penyambutan atas masyarakat yahudi yang baru. Untuk mengetahui agama secara detail maka pemakalah mengambil judul agama yahudi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah yahudi?
2. Apakah kitab-kitab suci agama yahudi?
4. Bagaiman pandangan yahudi tentang etika?
5. Bagaiman pandangan islam terhadap agama yahudi?

PEMBAHASAN

A. Sejarah Yahudi
     Yahudi adalah sebuah nama yang bisa dipakaikan untuk agama dan bisa pula untuk bangsa. Jadi istilah “Agama Yahudi” dan “Bangsa Yahudi” sama-sama benar keduanya. Sejarah Yahudi dapat kita lihat pada perjanjian lama. Pada awalnya, Israel hanyalah sebuah kelompok bersatu yang terdiri dari suku-suku, lalu ia menjadi sebuah kerajaan. Setelah terbebas dari perbudakan di Mesir, mereka menaklukkan negeri Kan’an. Sejarah Yahudi mencapai masa keemasannya pada nabi Daud as dan sulaima as, sedangkan masa yang paling menyedihkan dalam sejarahnya masa perbudakan selama di Mesir dan Babilonia (586 SM), serta masa penyerangan Romawi (70M).
     Ajarannya disebut "Yudaisme" karena bersifat ke-bangsa-an dan khusus bagi bangsa Yahudi atau Bani Israil, yaitu ajaran yang berasal dari agama yang diturunkan Allah untuk bani Israil dengan perantaraan utusan-Nya yaitu Musa a.s. Kitab sucinya dinamakan Thaurat (wasiat lama) yang aslinya tidak ditemukan lagi sekarang.
     Agama bangsa yahudi diperoleh dari Ibrahim a.s., melalui jalur keturunan anaknya Ishak a.s. Agama bangsa Yahudi dipercaya diperoleh dari garis keturunan Ibrahim a.s., kemudian dilanjutkan melalui jalur keturunan anaknya Ishak a.s.
Menurut alur Al-Kitab asal usul bangsa Yahudi adalah keturunan salah satu cabang ras Semitik purba yang berbahasa Ibrani (kejadian 10:1, 21-32;1) (tawarikh 1:17-28, 34;2:1,2). Hampir 4000 tahun yang lalu, Ibrahim nenek moyang mereka beremigrasi dari kota besar Ur Kasdim yang sangat makmur di Sumeria ke negeri Kanaan. Darinya garis keturunan orang Yahudi dimulai dengan Ishak puteranya dan Yakub cucunya, yang namanya diubah menjadi Israel (kejadian 32:27-29).
     Israel mempunyai 12 putera, yang menjadi pendiri 12 suku. Salah seorang dari mereka adalah Yehuda yang akhirnya dari namanya berasal kata "Yahudi" 2 raja 16:6, JP.
     Diantara garis keturunan tersebut, bagi bangsa Yahudi Musa a.s. mendapat tempat yang sangat istimewa meskipun Isa a.s. juga diutus untuk bangsa Israel. Musa dianggap memenuhi peranan penting sebagai perantara perjanjian Taurat yang Allah berikan kepada Israel, disamping sebagai nabi, hakim, pemimpin dan sejarawan (Keluaran 2:1-3:22).
     Agama ini percaya pada keesaan Tuhan secara mutlak (monoteis) dan menganggap Allah turun-tangan dalam sejarah manusia, khususnya berkenaan dengan orang Yahudi. Ibadat bangsa Yahudi menyangkut beberapa perayaan tahunan dan berbagai kebiasaan. Meskipun tidak ada kredo atau dogma yang diterima oleh semua orang yahudi mengenai keesaan Allah yang dinyatakan dalam Shema, yaitu doa berdasarkan kitab Ulangan 6:4, merupakan bagian terpenting ibadat sinagoge:
"Dengarlah, Hai bangsa Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa".
     Pada mulanya Nabi Musa a.s. mengajarkan kepada umatnya tentang ada dan esanya Allah. Tetapi ajaran murni ini akhirnya berubah karena sifat "exclusive nasionalistic" penganutnya. Perubahan tersebut dapat dilihat dari sumber prinsipil Syahadat mereka "Schema Yisrael, adonai alaheynu adonai achud" Ulangan: [6][4] yang didalam pelaksanaannya rasa kebangsaan diatas segalanya sehingga keesaan Allah sendiri menjadi kabur.
     Ajaran Yudaisme tidak menyebut adanya hari kiamat, akhirat, siksaan pada hari akhirat dan pembalasan dalam bentuk pahala. Mereka tidak membicarakan keselamatan pribadi penganut-penganut ajaran mereka. Kepada mereka selalu diindoktrinasikan adanya kejayaan yang abadi dipalestina sebagai negara yang dijanjikan Tuhan bagi minoritas Yahudi, satu-satunya umat yang berhak mewarisi bumi Tuhan sebagai umat yang terpilih.
     Hingga kini kita dapat melihat mengapa Israel begitu ngotot menguasai Palestina dengan menteror semua bangsa yang bukan Yahudi agar minggat dari tanah Palestina.
     Peribadatan mereka dilakukan terutama pada hari sabtu mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Segala pekerjaan tangan seperti menyalakan lampu, memadamkan api dan lain-lainnya terlarang pada hari tersebut. Pelanggaran terhadap ketentuan diatas diberi ancaman keras. Mereka dianjurkan berjamaah dan minimal 10 orang dan dilakukan tiga kali sehari. Sebelum sembahyang mereka juga berhadas dan mengambil wudhu. Di dalam sembahyang mereka diharuskan memakai penutup kepala.
     Puasa mereka dilakukan pada hari-hari tertentu, seperti "Yom Kippur" selama 24 jam, tanggal 10 bulan Tishri dan setiap hari senin dan kamis. Didalam kitab Imamat orang lewi Thaurat [10]:[9], [10]:[11] minuman yang memabukkan terlarang bagi setiap penganut ajaran Yudaisme. Larangan ini tidak pernah diperdulikan, malah minuman keras merupakan suatu keharusan didalam upacara-upacara keagamaan dan mereka meminumnya atas nama Tuhan.
     Setiap orang yahudi tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikan ajaran mereka kepada orang-orang yang bukan keturunan Yahudi, sehingga ajaran mereka bersifat "non missionary". Orang Yahudi tidak mengakui adanya Nabi Isa a.s. Mereka menentang sekali ketuhanan Isa atau Yesus yang diajarkan oleh agama Kristen. Juga tidak mengenal pejabat agama (hirarki gereja).
Bangsa Yahudi mendasari doktrin keagamaan mereka atas dasar Sepuluh perintah Tuhan yakni:
1. Jangan ada padamu Allah selain Aku.
2. Jangan membuat bagimu patung, atau yang menyerupai apapun yang ada dilangit diatas, atau dibumi ......dibawah, atau didalam air dibawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya...(pada permulaan zaman ini, sekitar 1513 SM, perintah unik dalam penolakannya mengenal penyembah berhala).
3. Jangan engkau bersumpah palsu demi Tuhan Allahmu....
4. Ingatlah hari Sabat dan peliharalah suci. ... Tuhan memberkati hari Sabat dan menyucikannya.
5. Hormatilah ayahmu dan ibumu...
6. Jangan membunuh.
7. Jangan berzina.
8. Jangan mencuri.
9. Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu.
10. Jangan mengingini rumah sesamamu...isteri...hamba laki-laki atau perempuan...lembu atau keledainya, atau apapun milik sesamamu (keluaran 20:3-17).

B. Kitab Suci dan Isinya
     Kitab suci agama Yahudi adalah Talmud, yaitu sebuah kitab yang diaggap suci orang-orang Yahudi yang berisi ajaran-ajaran agama yang bersifat latin. Lebih jelas lagi, Talmud adalah kitab Ideologi yang menfasirkan dan menjelaskan semua pengetahuan, ajaran undang-undang kehidupan, moral, dan budaya bangsa Israel. Dan mereka meyakini bahwa Talmud adalah kitab lebih suci daripada Taurat.
Kitab talmud terdiri dari dua bagian utama, yaitu Mishnah dan Gemara. Akan tetapi masih banyak lagi lampiran dan tafsiran lain yang sangat banyak di luar bagian utama tersebut.
1. Kitab Misnah
     Misnah adalah bagian pertama dan yang paling uatama dari semua isi Talmud. Di mana pun orang-orang Yahudi bersandar pada kitab ini, dan manjadikannya sebagai kitab yang paling terpercaya untuk undang-undang kehidupan agama mereka. Bagian Mishnah adalah:
a. Zerain: bagian ini berisi peraturan-peraturan agama yang berkenaan dengan pertanian. Ini terdiri dari 11 risalah
b. Moed: bagian ini kusus membahas tentang puasa dan hari-hari besar. Ini terdiri dari 12 risalah
c. Nashim: bagian ini berisi berbagai undang-undang tentang wanita, seperti perkawinan, perceraian, kewajiban wanita, shalat wanita, dan segala hal yang berhubungan dengan mereka. Ini terdiri dari 7 risalah.
d. Nazikin: bagian ini kusus berhubungan dengan masalah kejahatan atau kriminalitas, baik pidana maupun perdata. Ini terdiri dari 10 risalah.
e. Kodasihm: bagian ini membahas tentang masalah-masalah sesembahan kurban, dan semua upacara keagamaan. Ini terdiri dari 11 risalah.
f. Toharoth: bagian ini berisi tentang masalah thoharoth yang berkaitan dengan dengan kesucian lahir dari benda-benda najis. Ini terdiri dari 12 risalah.
g. Kitab Gemara
     Bagian kedua dari Talmud bernama Gemara. Kitab ini timbul akibat adanya berbagai perdebatan dan pertikaian pendapat dari para rabbi Yahudi tentang kandungan kitab Mishnah. Semua debatan dan pertikaian pendapat tersebut kemudian dikumpulkan menjadi satu dan dijadikan sebuah kitab baru tersendiri (terpisah) dari kitab Mishnah. Kitab Mishnah yang semula dijadikan pegangan oleh orang-orang Yahudi karena dianggap sebagi kitab suci (undang-undang kedua) setelah Taurat, akhirnya digantikan oleh kitab Gemara lantaran banyaknya teks-teks yang masih global yang tidak jelas penafsirannya dalam kitab Mishnah tersebut. Maka jelaslah bahwa Gemara adalah syarah, penjelasan, komentar, tafsir, atau cacatan pinggir dari kitab Mishnah.
2. Pembahasan tentang :
     Tentang Tuhan Agama yahudi adalah agama yang pertama sekali dalam sejarah yang mengajarkan bahwa Tuhan itu Esa. Orang-orang yahudi menyebut Tuhan mereka dengan Tuhan israil yang bernama yahweh dan yahweh itu esa. Berdasarkan kitab turat yang diwahyukan tuhan kepada mereka. Namun keesaan Tuhan itu sudah diajarkan juga oleh nabi-nabi sebelumnya, mulai dari Nabi Adam Nuh dan seterusnya.
3. Tentang Manusia, Orang yahudi memperhatikan kesadarannya akan keterbatasan jasmani manusia : kelemahannya, kerentaannya, terhadap penyakit, dan umurnya yang singkat. Namun perubahan itu belum tuntas jika kita belum menambahkan bahwa keterbatasan yang paling dasar terletak dalam jiwanya dan bukan dalam badan jasmaniyah. Manusia bukan saja lemah ia juga penuh dengan dosa.
4. Tentang Ibadah Orang Yahudi melakukan sembahyang tiga kali dalam sehari, yaitu pada pagi hari (Shaharith), dilaksankan mulai terbit fajar sampai sepertiga panjangnya siang hari atau sampai sekitar jam 10.00. Sore hari (Minhah), mualai sesaat matahri condong kebarat atau setelah lewat tengah hari, sampai matahari terbenam, jadi sekitar jam 12.15 sampai 18.00 dan malam hari (ma’arib), mulai sesaat matahri terbenam, atau setelah malam tiba, sampai saat menjelang fajar. Dalam shalat tersebut mereka mengucapkan beberapa do’a yang dikenal dengan tefillah atau amidah yang berarti shalat berdiri. Membaca Taurat dan Talmud dianggap ibadah. Taurat, Misnah, dan Taurat mereka baca setiap pagi. Hari Sabbath (sabtu) tidak boleh bekerja, melainkan untuk ibadah, belajar, Istirahat, dan makan bersama keluarga.

C. Tentang Khitan pada agama Yahudi yaitu Anak Laki-laki Diharapkan untuk Disunat pada Etika
     Menurut para Rabbi, didalam kitab perjanjian lama terdapat tidak kurang dari 613 perintah yang ada kaitannya dengan tingkah laku manusia, oleh karena itu etika yahudi pada hekekatnya adalah etika yang didasarkan kepada perjanjian lama itu. Dasar Yahudi sebagai suatu sistem undang-undang agama dan moral adalah kesucian. Kesucian di sisni mempunyai dua aspek, yaitu negatif dan positif. Kesucian agama segi negatif, yaitu meninggalkan segala bentuk keberhalaan yang menjijikkan. Dan kesucian segi positif yaitu berpegang teguh kepada kepercayaan dan peribadatan yang telah diwahyukan Tuhan kepada mereka.
      Hal yang amat penting bagi hukum kesucian etika adalah keadilan dan kebenaran. keadilan merupakan aspek negatif daripada kesucian, sedangkan kebenaran adalah aspek positifnya. Maka kebenaran menjadi dasar hakiki daripada etika Yahudi. Orang Yahudi harus menghormati hahk-hak asasi manusia sesuai dengan ajaran Talmud. Orang harus menjaga keselamatan antara sesamanya, tidak boileh aling menyakiti. Orang yang mengacungkan tinjunya kepada orang lain, walaupun tidak sampai memukulnya, adalah dosa atau orang tersebut dianggap telah berosa.
     Talmud juga melarang apa yang disebut genebath daath atau mencuri pikiran, yaitu suatu perbuatan atau omongahn berpura-pura. Contohnya menawarkan mengajak seseorang makan atau minum, padahal dia yakin bahwa orang itu tidak akan menerima tawaran atau ajakna itu. Berkata bohong juga sangat dilatang oleh talmud. Katakanlah ya dengan sebenarnya dan tidak dengan sebenarnya. Umat Yahudi mengenal juga apa yang dinamakan mereka Gemiluth Chasadim yang berarrti berbuat kebaikan, yaitu berbuat baik kepada sesama manusia karena kebaikan Tuhan.

D. Pandangan Islam
Dalam islam orang-orang Yahudi dianggap sebagai salah satu ahli kitab. Agama yahudi lebih dekat dengan Islam dalam hal akidah maupun syariah. Buktinya mereka tidak percaya pada ajaran trinitas (musyrik). Mereka mengkhitan anak-anak mereka, mereka mensyaratkan penyembelihan pada hewan-hewan sebelum dimakan.
      Agama yahudi masa sekarang mempercayai bahwa terdapat kitab yang paling suci dan paling agung daripada taurah yaitu kitab talmud. Mereka merubah ajaran yang terdapat dalam taurat dan mereka akan celaka.
      Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. (al-Baqarah, 2: 79)

KESIMPULAN

     Yahudi adalah sebuah nama yang bias dipaiakan untuk agama dan bias pula bangsa. Jadi istilah  “Agama Yahudi” dan “ bangsa Yahudi” sama-sama benar keduanya Agama Yahudi adalah Talmud. Yitu sebuah kitab yang di anggap suci orang-orang Yahudi yang berisi agama-agama yang bersifat  Latin agama yahudi: 10 perintah tuhan the the commandment), tentang tuhan, tentang manusia dan  tentang ibadah.
      Hal yang amat penting bagi hukum etika kesucian adalah keadialan dan kebenaran, keadialan adalah merupakan aspek negativ dari pada kesucian. Sedangkan kebenaran adalah aspek positifnya. Dalam islam orang-orang yahudi dianggap sebagai salah satu ahli kiatab.

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Abdullah asy-syarqawi, Talmud (PT. Sahara: Jati Waringin, 1991) Burhanudin Daya, Agama Yahudi.

(PT. Bagus Arafah: Yogyakarta, 1982). Huston Semith, agama-agama manusia. (Jakarta: Yayasan obor Indonesia, 2001).

Nugroho Amien hoesen,, 1965. Jakarta: Bulan Bintang. Philip K. Hitti. 1974. Sejarah Nasional Indonesia . Jilid II: Depertemen Pendidikan dan kebudayaan.

Tidak ada komentar: