Sabtu, 28 Februari 2015
Kamis, 26 Februari 2015
QURDITS 25
HADITS Ke 25
SHODAQOH
الحـديث الخامس والعشرون
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ نَاساً مِنْ أَصْحَابِ
رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالُوا لِلنَّبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُوْرِ بِاْلأُجُوْرِ
يُصَلُّوْنَ كَمَا نُصَلِّي، وَيَصُوْمُوْنَ كَمَا نَصُوْمُ، وَتَصَدَّقُوْنَ
بِفُضُوْلِ أَمْوَالِهِمْ قَالَ : أَوَ لَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ لَكُمْ مَا
يَتَصَدَّقُوْنَ : إِنَّ لَكُمْ بِكُلِّ تَسْبِيْحَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ
تَكْبِيْرَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَحْمِيْدَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَهْلِيْلَةٍ
صَدَقَةً وَأَمْرٍ بِالْمَعْرُوْفِ صَدَقَةً وَنَهْيٍ عَن مُنْكَرٍ صَدَقَةً وَفِي
بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةً قَالُوا : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيَأْتِي
أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهَا أَجْرٌ ؟ قَالَ : أَرَأَيْتُمْ لَوْ
وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ وِزْرٌ ؟ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي
الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ . [رواه
مسلم]
Terjemah hadits :
Dari Abu
Dzar radhiallahuanhu : Sesungguhnya sejumlah orang dari shahabat Rasulullah shollallohu
‘alaihi wa sallam berkata kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam: “
Wahai Rasululullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa pahala yang
banyak, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami
puasa dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka (sedang kami tidak
dapat melakukannya). (Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam) bersabda :
Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian jalan untuk bersedekah ? :
Sesungguhnya setiap tashbih merupakan sedekah, setiap takbir merupakan sedekah,
setiap tahmid merupakan sedekah, setiap tahlil merupakan sedekah, amar ma’ruf
nahi munkar merupakan sedekah dan setiap kemaluan kalian merupakan sedekah.
Mereka bertanya : Ya Rasulullah masakah dikatakan berpahala seseorang diantara
kami yang menyalurkan syahwatnya ?, beliau bersabda : Bagaimana pendapat kalian
seandainya hal tersebut disalurkan dijalan yang haram, bukankah baginya dosa ?,
demikianlah halnya jika hal tersebut diletakkan pada jalan yang halal, maka
baginya mendapatkan pahala. (Riwayat
Muslim)
1.
Sikap bijak dalam menanggapi berbagai kondisi serta mendatangkan kabar gembira
bagi jiwa serta menenangkan perasaan.
2.
Para shahabat berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan.
3.
Luasnya keutamaan Allah ta’ala serta banyaknya pintu-pintu kebaikan yang dibuka
bagi hamba-Nya.
4.
Semua bentuk zikir sesungguhnya merupakan shodaqoh yang dikeluarkan seseorang
untuk dirinya.
5.
Kebiasaan-kebiasaan mubah dan penyaluran syahwat yang disyariatkan dapat
menjadi ketaatan dan ibadah jika diiringi dengan niat shalih.
6.
Anjuran untuk meminta sesuatu yang dapat bermanfaat bagi seorang muslim dan
yang dapat meningkatkan dirinya ke derajat yang lebih sempurna.
7.
Didalam hadits ini terdapat keutamaan orang kaya yang bersyukur dan orang fakir
yang bersabar.
QURDITS 24
HADITS Ke 24
LARANGAN BERBUAT DZALIM
الحــديث
الرابع والعشرون
عَنْ أَبِي ذَرٍّ الْغِفَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ عَزَّ
وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ : يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلىَ نَفْسِي
وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّماً، فَلاَ تَظَالَمُوا . يَا عِبَادِي
كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلاَّ مَنْ هَدَيْتُهُ، فَاسْتَهْدُوْنِي أَهْدِكُمْ .
يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلاَّ مَنْ أَطْعَمْتُهُ فَاسْتَطْعِمُوْنِي
أَطْعِمْكُمْ . يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ عَارٍ إِلاَّ مَنْ كَسَوْتُهُ
فَاسْتَكْسُوْنِي أَكْسُكُمْ. يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُوْنَ بِاللَّيْلِ
وَالنَّهَارِ وَأَناَ أَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعاً، فَاسْتَغْفِرُوْنِي
أَغْفِرْ لَكُمْ، يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا ضُرِّي فَتَضُرُّوْنِي،
وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي فَتَنْفَعُوْنِي . يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ
وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ
وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئاً . يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ
أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ
رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئاً . يَا عِبَادِي
لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي
صَعِيْدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُوْنِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ
مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ
الْمَخِيْطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ. يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ
أَعَمَالُكُمْ أُحْصِيْهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوْفِيْكُمْ إِيَّاهَا فَمَنْ
وَجَدَ خَيْراً فَلْيَحْمَدِ اللهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلاَ يَلُوْمَنَّ
إِلاَّ نَفْسَهُ . [رواه
مسلم]
Terjemah hadits:
![]() |
Adegan penganiayaan (jangan ditiru) |
Pelajaran yang terdapat
dalam hadits :
1.
Menegakkan keadilan di antara manusia serta haramnya kezaliman di antara mereka
merupakan tujuan dari ajaran Islam yang paling penting.
2.
Wajib bagi setiap orang untuk memudahkan jalan petunjuk dan memintanya kepada
Allah ta’ala.
3.
Semua makhluk sangat tergantung kepada Allah dalam mendatangkan kebaikan dan
menolak keburukan terhadap dirinya baik dalam perkara dunia maupun akhirat.
4.
Pentingnya istighfar dari perbuatan dosa dan sesungguhnya Allah ta’ala akan
mengampuninya.
5.
Lemahnya makhluk dan ketidakmampuan mereka dalam mendatangkan kecelakaan dan
kemanfaatan.
6.
Wajib bagi setiap mu’min untuk bersyukur kepada Allah ta’ala atas ni’mat-Nya
dan taufiq-Nya.
7.
Sesungguhnya Allah ta’ala menghitung semua perbuatan seorang hamba dan
membalasnya.
8.
Dalam hadits terdapat petunjuk untuk mengevaluasi diri (muhasabah) serta
penyesalan atas dosa-dosa.
QURDITS 23
Menyapu teras masjid |
HADITS Ke 23
SUCI ADALAH BAGIAN DARI IMAN
الحديث الثالث والعشرون
عَنْ أَبِيْ مَالِكْ
الْحَارِثِي ابْنِ عَاصِمْ اْلأَشْعَرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الطُّهُوْرُ شَطْرُ
اْلإِيْمَانِ، وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ الْمِيْزَانِ، وَسُبْحَانَ اللهِ
وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ – أَوْ تَمْلآنِ – مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ،
وَالصَّلاَةُ نُوْرٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ
عَلَيْكَ . كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَباَئِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ
مُوْبِقُهَا .[رواه مسلم]
Terjemah hadits :
Dari Abu Malik Al Haritsy
bin ‘Ashim Al ‘Asy’ary radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu
‘alaihi wa sallam bersabda : Bersuci adalah bagian dari iman, Al Hamdulillah
dapat memenuhi timbangan, Subhanallah dan Al Hamdulillah dapat memenuhi antara
langit dan bumi, Sholat adalah cahaya, shadaqah adalah bukti, Al Quran dapat
menjadi saksi yang meringankanmu atau yang memberatkanmu. Semua manusia
berangkat menjual dirinya, ada yang membebaskan dirinya (dari kehinaan dan
azab) ada juga yang menghancurkan dirinya. (Riwayat Muslim).
Pelajaran yang terdapat
dalam hadits :
1. Iman merupakan ucapan dan perbuatan,
bertambah dengan amal shalih dan keta’atan dan berkurang dengan
maksiat dan dosa.
2. Amal perbuatan akan ditimbang pada hari
kiamat dan dia memiliki beratnya.
3. Bersuci merupakan syarat sahnya ibadah,
karena itu harus diperhatikan.
4. Menjaga shalat akan mendatangkan petunjuk dan
memperbaiki kondisi seorang muslim terhadap manusia, membedakannya dengan
akhlaknya dan perilakunya, kewara’annya dan ketakwaannya.
5. Seruan untuk berinfaq pada jalan-jalan
kebaikan dan bersegera melakukannya dimana hal tersebut merupakan pertanda
benarnya keimanan.
6. Anjuran untuk bersabar tatkala mengalami
musibah, khususnya apa yang dialami seorang muslim karena perbuatan amar ma’ruf
nahi munkar.
7. Semangat membaca Al Quran dengan pemahaman
dan mentadabburi (merenungkan) ma’nanya, menga-malkan kandungan-kandungannya
karena hal tersebut dapat memberi syafaat bagi seorang hamba pada hari kiamat.
8. Seorang muslim harus menggunakan
waktunya dan umurnya dalam keta’atan kepada Allah ta’ala serta tidak
mengabaikannya karena kesibukan lainnya.
QURDITS 22
HADITS Ke 22
MELAKSANAKAN SYARI’AT ISLAM DENGAN SEBENARNYA
الحـديث الثاني
والعشرون
عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ
جَابِرْ بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَجُلاً
سَأَلَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : أَرَأَيْتَ
إِذَا صَلَّيْتُ اْلمَكْتُوْبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْتُ الْحَلاَلَ،
وَحَرَّمْت الْحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئاً، أَأَدْخُلُ
الْجَنَّةَ ؟ قَالَ : نَعَمْ .[رواه مسلم]
Dari Abu Abdullah, Jabir
bin Abdullah Al Anshary radhiallahuanhuma : Seseorang bertanya kepada
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, seraya berkata : Bagaimana pendapatmu
jika saya melaksanakan shalat yang wajib, berpuasa Ramadhan, Menghalalkan yang halal
dan mengharamkan yang haram dan saya tidak tambah sedikitpun, apakah saya
akan masuk surga ?. Beliau bersabda : Ya.
(Riwayat Muslim)
(Riwayat Muslim)
Catatan :
* Seseorang yang bertanya
dalam riwayat diatas adalah : An Nu’man bin Qauqal.
Pelajaran yang terdapat dalam hadits :
1.
Setiap muslim dituntut untuk bertanya kepada ulama tentang syariat Islam,
tentang kewajibannya dan apa yang dihalalkan dan diharamkan baginya jika hal
tersebut tidak diketahuinya.
2.
Penghalalan dan pengharaman merupan aturan syariat, tidak ada yang berhak
menentukannya kecuali Allah ta’ala.
3.
Amal shalih merupakan sebab masuknya seseorang kedalam surga.
4.
Keinginan dan perhatian yang besar dari para shahabat serta kerinduan mereka
terhadap surga serta upaya mereka dalam mencari jalan untuk sampai ke sana.
QURDITS 21
HADITS Ke 21
ISTIQOMAH
الحــديث
الحادي والعشرون
عَنْ أَبِي عَمْرو،
وَقِيْلَ : أَبِي عَمْرَةَ سُفْيَانُ بْنِ عَبْدِ اللهِ الثَّقَفِي رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ قُلْ لِي فِي اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً
لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَداً غَيْرَكَ . قَالَ : قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ
اسْتَقِمْ
[رواه مسلم]
Terjemah hadits :
Dari Abu Amr, -ada juga
yang mengatakan- Abu ‘Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi radhiallahuanhu
dia berkata, saya berkata : Wahai Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam,
katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya
tanyakan kepada seorangpun selainmu. Beliau bersabda: Katakanlah: saya beriman
kepada Allah, kemudian berpegang teguhlah. (Riwayat Muslim).
Pelajaran yang terdapat
dalam hadits :
1.
Iman kepada Allah ta’ala harus mendahului ketaatan.
2.
Amal shalih dapat menjaga keimanan
3.
Iman dan amal saleh keduanya harus dilaksanakan.
4.
Istiqomah merupakan derajat yang tinggi.
5.
Keinginan yang kuat dari para shahabat dalam menjaga agamanya dan merawat
keimanannya.
6.
Perintah untuk istiqomah dalam tauhid dan ikhlas beribadah hanya kepada Allah
semata hingga mati.
QURDITS 20
HADITS Ke 20
MILIKILAH
SIFAT MALU
الحــديث العشرون
عَنْ أَبِي مَسْعُوْدٍ
عُقْبَةَ بِنْ عَمْرٍو الأَنْصَارِي الْبَدْرِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ
مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
[رواه البخاري ]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin
Amr Al Anshary Al Badry radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah shollallohu
‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya ungkapan yang telah dikenal
orang-orang dari ucapan nabi-nabi terdahulu adalah : Jika engkau tidak
malu perbuatlah apa yang engkau suka. (Riwayat Bukhori)
1.
Malu merupakan tema yang telah disepakati oleh para nabi dan tidak terhapus
ajarannya.
2.
Jika seseorang telah meninggalkan rasa malu, maka jangan harap lagi (kebaikan)
darinya sedikitpun.
3.
Malu merupakan landasan akhlak mulia dan selalu bermuara kepada kebaikan. Siapa
yang banyak malunya lebih banyak kebaikannya, dan siapa yang sedikit rasa
malunya semakin sedikit kebaikannya.
4. Rasa malu merupakan prilaku dan dapat
dibentuk. Maka setiap orang yang memiliki tanggung jawab hendaknya
memperhatikan bimbingan terhadap mereka yang menjadi tanggung jawabnya.
5. Tidak ada rasa malu dalam mengajarkan
hukum-hukum agama serta menuntut ilmu dan kebenaran . Allah ta’ala berfirman :
“ Dan Allah tidak malu dari kebenaran “ (33 : 53).
6. Diantara manfaat rasa malu adalah
‘Iffah (menjaga diri dari perbuatan tercela) dan Wafa’ (menepati janji)
7. Rasa malu merupakan cabang iman yang wajib
diwujudkan.
QURDITS 19
![]() |
Berdo'a memohon pertolongan Allah SWT |
HADITS Ke 19
MINTALAH PERTOLONGAN PADA ALLAH SWT
الحــديث التاسع عشر
عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : كُنْتُ خَلْفَ
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً، فَقَالَ : يَا غُلاَمُ
إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: اْحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ
تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ
بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ
يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ
لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ
إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ اْلأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ
الصُّحُفِ
[رواه الترمذي وقال : حديث
حسن صحيح وفي رواية غير الترمذي: احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ
إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ أَنَّ مَا
أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ،
وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ
وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً].
Terjemah hadits:
Dari Abu Al Abbas Abdullah
bin Abbas radhiallahuanhuma, beliau berkata : Suatu saat saya berada dibelakang
nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda : Wahai ananda, saya
akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: Jagalah Allah, niscaya dia akan
menjagamu, Jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu. Jika kamu
meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah
pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul
untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat
memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan
jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu , niscaya mereka tidak
akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena
telah diangkat dan lembaran telah kering.
(Riwayat Turmuzi dan dia
berkata : Haditsnya hasan shahih). Dalam sebuah riwayat selain Turmuzi
dikatakan : Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatkan-Nya didepanmu.
Kenalilah Allah di waktu senggang niscaya Dia akan mengenalmu di waktu susah.
Ketahuilah bahwa apa yang ditetapkan luput darimu tidaklah akan menimpamu dan
apa yang ditetapkan akan menimpamu tidak akan luput darimu, ketahuilah
bahwa kemenangan bersama kesabaran dan kemudahan bersama kesulitan dan
kesulitan bersama kemudahan).
Pelajaran yang terdapat
dalam hadits :
1.
Perhatian Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam mengarahkan umatnya
serta menyiapkan generasi mu’min idaman.
2.
Termasuk adab pengajaran adalah menarik perhatian pelajar agar timbul
keinginannya terhadap pengetahuan sehingga hal tersebut lebih terkesan dalam
dirinya.
3.
Siapa yang konsekwen melaksanakan perintah-perintah Allah, nicsaya Allah akan
menjaganya di dunia dan akhirat.
4.
Beramal shalih serta melaksanakan perintah Allah dapat menolak bencana dan
mengeluarkan seseorang dari kesulitan.
5.
Tidak mengarahkan permintaan apapun (yang tidak dapat dilakukan makhluk) selain
kepada Allah semata.
6.
Manusia tidak akan mengalami musibah kecuali berdasarkan ketetapan Allah ta’ala
.
7.
Menghormati waktu dan menggunakannya kepada sesuatu yang bermanfaat
sebagaimana Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam memanfaatkan waktunya saat
beliau berkendaraan.
QURDITS 18
HADITS Ke 18
KEBAIKAN MENGHAPUS KESALAHAN
الحــديث الثامن عشر
عَنْ أَبِي ذَرّ جُنْدُبْ بْنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ
مُعَاذ بْن جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ
السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ " [رواه الترمذي وقال حديث حسن وفي بعض النسخ حسن
صحيح]
Terjemah hadits :
Dari Abu Zar, Jundub bin
Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu’az bin Jabal radhiallahuanhuma dari Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam beliau bersabda : Bertakwalah kepada Allah dimana
saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya menghapusnya dan
pergauilah manusia dengan akhlak yang baik “ (Riwayat Turmuzi, dia berkata
haditsnya hasan, pada sebagian cetakan dikatakan hasan shahih).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits :
1.
Takwa kepada Allah merupakan kewajiban setiap muslim dan dia merupakan asas
diterimanya amal shalih.
2.
Bersegera melakukan ketaatan setelah keburukan secara langsung, karena kebaikan
akan menghapus keburukan.
3.
Bersungguh-sungguh menghias diri dengan akhlak mulia.
4.
Menjaga pergaulan yang baik merupakan kunci kesuksesan, kebahagiaan dan
ketenangan di dunia dan akhirat. Hal tersebut dapat menghilangkan dampak
negatif pergaulan.
QURDITS 17
Gubernur Jawa Tengah memberi sumbangan hewan qurban di dukuh Nyangkringan, Sriwulan, Sayung, Demak |
HADITS Ke 17
BERBUAT BAIK DALAM
SEGALA URUSAN
الحــديث السابع عشر
عَنْ أَبِي يَعْلَى شَدَّاد ابْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ
رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ اللهَ كَتَبَ
اْلإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ
وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ
وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ . [رواه
مسلم]
Terjemah hadits :
Dari Abu Ya’la Syaddad bin
Aus radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segala sesuatu
. Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian
menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya
dan menyenangkan hewan sembelihannya. (Riwayat Muslim)
Pelajaran yang terdapat
dalam hadits :
1.
Syariat Islam menuntut perbuatan ihsan kepada setiap makhluk termasuk
diantaranya adalah hewan.
2.
Tidak boleh menyiksa dan merusak tubuh sebagai sasaran dan tujuan, tidak juga
boleh menyayat-nyayat orang yang dihukum qishash.
3. Termasuk ihsan juga berbuat baik terhadap
hewan ternak dan belas kasih terhadapnya. Tidak boleh membebaninya diluar
kemampuannya serta tidak menyiksanya saat menyembelihnya.
QURDITS 16
HADITS Ke 16
JANGAN MARAH ¡!
الحـديث السادس عشر
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ : لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ
تَغْضَبْ .[رواه البخاري]
Dari Abu Hurairah
radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu
‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan
kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda :
Jangan engkau marah.
(Riwayat Bukhori )
(Riwayat Bukhori )
Pelajaran yang terdapat dalam hadits ke 16:
1.
Anjuran bagi setiap muslim untuk memberikan nasihat dan mengenal
perbuatan-perbuatan kebajikan, menambah wawasan ilmu yang bermanfaat serta
memberikan nasihat yang baik.
2.
Larangan marah.
3.
Dianjurkan untuk mengulangi pembicaraan hingga pendengar menyadari pentingnya
dan kedudukannya.
QURDITS 15
HADITS Ke 15
BERKATA YANG BAIK
ATAU DIAM
الحديث الخامس عشر
Jangan mau dipaksa bicara |
.[رواه البخاري ومسلم]
Terjemah hadits :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia
berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir
hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah
dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.
(Riwayat Bukhori dan
Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits ini :
1. Iman terkait langsung dengan kehidupan
sehari-hari.
2. Islam menyerukan kepada sesuatu yang dapat
menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang dikalangan individu masyarakat muslim.
3. Termasuk kesempurnaan iman adalah perkataan
yang baik dan diam dari selainnya .
4. Berlebih-lebihan dalam pembicaraan dapat
menyebabkan kehancuran, sedangkan menjaga pembicaraan merupakan jalan keselamatan.
5. Islam sangat menjaga agar seorang muslim
berbicara apa yang bermanfaat dan mencegah perkataan yang diharamkan dalam
setiap kondisi.
6. Tidak memperbanyak pembicaraan yang
diperbolehkan, karena hal tersebut dapat menyeret kepada perbuatan yang
diharamkan atau yang makruh.
7. Termasuk kesempurnaan iman adalah menghormati
tetangganya dan memperhatikanya serta tidak menyakitinya.
8. Wajib berbicara saat dibutuhkan, khususnya
jika bertujuan menerangkan yang haq dan beramar ma’ruf nahi munkar.
9. Memuliakan tamu termasuk diantara kemuliaan
akhlak dan pertanda komitmennya terhadap syariat Islam.
10. Anjuran untuk mempergauli orang lain dengan baik.
Langganan:
Postingan (Atom)