BAB
8
ANJURAN
MEMBERI HUTANGAN
1.
Rasulullah SAW
bersabda : “Setiap pemberian hutang adalah sedekah.” (Kasyful Ghummah, hal. 12,
jilid II)
Keterangan :
Walaupun hutang itu mesti dibayar,
namun orang yang memberikan hutang kepada orang yang membutuhkan, termasuk
sedekah. Jadi berarti mendapat pahala dari Allah.
2.
Rasulullah SAW
bersabda : “Ketika di isra’kan kulihat tulisan dipintu syurga.” Sedekah itu
dilipatkan sepuluh kali lipat. Sedang memberi satu hutang dilipatkan dua belas
kali lipat.” Aku bertanya, “Wahai Jibril, mengapa sedekah ini digandakan
sepuluh kali, dan hutang menjadikan dua belas kali?” Jibril menjawab, “Karena
sedekah bisa terjadi pada orang kaya dan orang faqir. Sedangkan hutang tidak
terjadi kecuali pada orang yang membutuhkannya.” (Kasyful Ghummah, hal. 12,
jilid II)
Keterangan :
Hadits diatas menunjukkan bahwa
memberi hutang itu lebih utama daripada memberikan sedekah. Sebab memberikan
hutang itu biasanya kepada orang yang sangat mebutuhkan, sedang mengeluarkan
sedekah itu bisa terjadi kepada orang kaya dan orang miskin. Padahal orang yang
mesti kita bantu adalah orang yang sangat membutuhkan.
Demikianlah ajaran islam yang menganjurkan kepada
ummatnya agar suka tolong menolong antara sesama, saling membantu, bahu
membahu, berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Kalau ada teman atau
tetangga yang minta bantuan atau akan meminjam, maka jika ada kemampuan,
pinjamilah ia agar kebutuhannya dapat terpenuhi. Amatlah naïf kalau ada orang
meminjam lalu ditolak padahal ia mampu meminjami.
LATIHAN SOAL
1.
(كُلُّ
قَرْضٍ صَدَقَةٌ )
Arti dari hadits disamping adalah ….
2.
Kenapa memberi
hutangan mendapat pahala dari Allah? Jelaskan!
3.
Tulisan apakah
yang Rasul lihat dipintu syurga ketika beliau di isra’kan?
4.
Jelaskanlah
kenapa balasan bersedekah lebih sedikit kelipatannya daripada memberi hutang?
5.
Bagaimana
hukumnya orang yang mampu memberi hutang (meminjami) akan tetapi menolak orang
yang akan berhutang(pinjam)? Jelaskan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar