AL
MADINAH AL MUNAWWARAH
Madinah
adalah kota yang penuh berkah, kota yang menjadi tempat hijrah Rasulullah SAW
dari Makkah sampai akhirnya beliau meninggal disana. Tanahnya pernah merasakan
pijakan kaki makhluk yang paling mulia Rasulullas SAW pemimpin seluruh ummat
dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman, jalannya seakan akrab dengan langkah
kaki beliau, dan sekarang bisa kita saksikan tanahnya yang suci menjadi tempat
disemayamkannya Rasulullah SAW dan dua orang sahabat beliau.
Madinah
adalah markas kekuatan ummat Islam dalam berjihad menyebarkan kalimat tauhid ke
seluruh penjuru dunia. Madinah adalah kota kedua yang paling mulia setelah
Makkah Al Mukarromah.
Madinah
adalah kota yang istimewa hal ini dibuktikan dengan banyaknya hadits yang
menceritakan tentang keistimewaan dan kemuliaannya. Rasul bersabda : “Siapa
saja yang berbuat kedzaliman di Madinah atau melindungi orang yang dzalim
disana, maka Allah, para Malaikat dan seluruh manusia akan melaknatnya.”
(HR. Bukhari)
Do’a
yang sangat indah dan patut kita amalkan pernah dipanjatkan oleh Sayyidina Umar
bin Khatab yaitu : “Ya Allah berilah aku mati syahid dalam membela agama-Mu
dan mati di negara Rasul-Mu (al Madinah).”
Rasul
bersabda : “Orang yang menipu penduduk Madinah sungguh ia akan hancur seperti
leburnya garam dalam air.” (HR. Bukhari).
Termasuk
tanda kemuliaan Madinah adalah bahwa dajjal - semoga Allah melaknat dajjal
-tidak akan bisa memasukinnya, munculnya dajjal adalah salah satu tanda kiamat
kubra, bahkan ia yang nanti akan pertama kali muncul. Rasul bersabda : “dajjal
tidak akan bisa masuk Madinah, karena Madinah dikelilingi oleh tujuh pintu dan
setiap pintu terdapat dua Malaikat.”
Begitu
besar cintanya Rasulullah terhadap kota Madinah beliau sampai berdo’a sebagai
berikut : “Ya Allah berilah keberkahan bagi Madinah dua kali lipat dari
keberkahan Makkah.” (HR. Bukhari.
Juga
termasuk kemuliaan yang agung bagi Madinah yaitu adanya salah satu taman syurga
yang terletak diantara rumah beliau dan mimbar masjid Nabawi, hal ini
sebagaimana disabdakan oleh Rasul : “Tempat diantara rumahku dan mimbarku
adalah taman syurga.” (HR. Bukhari)
Said
bin Sakan meriwayatkan sebuah hadits dan menshahihkannya sebagai berikut :
“Siapa saja yang menziarahiku, dan ia tidak punya keinginan lain selain untuk
menziarahiku maka aku akan memberi syafaat baginya dan aku akan menjadi saksi
baginya pada hari kiamat kelak.” “Siapa saja yang menziarahi makamku maka ia
pasti akan mendapat syafa’ta dariku.” Diriwayatkan oleh al Hakim bahwa
Rasulullah SAW bersabda : “Nabi Isa akan turun dari langit sebagai penegak
keadilan dan ia akan melakukan perjalanan haji atau umrah, kemudian selanjutnya
ia akan menziarahi makamku seraya mengucapkan salam kepadaku dan aku akan
menjawab salamnya.”
Dari
beberapa dalil diatas dapat disimpulkan bahwa tidak adanya keraguan bahwa
ziarah ke makam Rasulullah adalah termasuk perbuatan yang paling agung yang
dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena di tempat itulah terdapat Rasul
yang paling mulia, yang memiliki derajat yang sangat tinggi dan berjuta
keistimewaan.
Rasulullah
menganjurkan kepada ummat Islam agar seringkali melekukan ziarah kubur untuk
mengingat kematian dan hari akhir, lebih-lebih ziarah ke makam Rasul yang
sangat mulia dan penuh berkah. Pengaruhnya pasti akan sangat besar sekali
dihati orang-orang yang sadar. Orang yang berdiri dan mengucapkan salam kepada
beliau SAW dengan sopan santun dan penghormatan yang tinggi, ia akan mengingat
kesabaran beliau dalam menghadapi rintangan dakwah, mengeluarkan manusia dari
kegelapan menuju cahaya iman, akhlaq terpuji yang dicontohkannya, kerusakan
yang beliay hapuskan, syari’at yang beliau bawa yang wajib diikuti yang
menunjujkkan kepada kebaikan dan menyingkirkan segala kebejatan. Tidak salah
lagi, ziarah ke makam Rasul dan dua orang sahabat beliau (Abu Bakar dan Umar)
yang dengan gigih membantu beliau sampai titik darah penghabisan adalah
termasuk perbuatan yang sangat agung yang bisa mendekatkan diri kepada Allah
SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar