Sabtu, 07 Februari 2015

KITAB HAD BAB 12 & 13


ANCAMAN PENUDUHAN

Rasul bersabda : “Senantiasa orang yang kecurian itu ada dalam tuduhan orang yang bebas darinya hingga ia lebih besar dosanya dari orang yang mencuri.” (Kasyful Ghummah, hal. 124, jilid II)

Keterangan :
Orang yang kecurian tidak boleh berperasangka buruk terhadap orang yang dicurigai, padahal ia tidak melakukan pe/ncurian. Orang yang demikian itu lebih besar dosanya daripada orang yang mencuri. Oleh sebab itu orang yang menuduh mencuri, wajib membawa bayyinah atau saksi. Tidak boleh menuduh seseorang tanpa bukti-bukti nyata.



ANCAMAN MEMOTONG JALAN (MEMBEGAL/MERAMPOK)

Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat Al Maaidah ayat 33 :

إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِيْنَ يُحَارِبُوْنَ اللهَ وَرَسُوْلَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا أَنْ يَقْتُلُوْا أَوْ يُصَلَّبُوْا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيْهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلَافٍ أَوْ يُنْفَوْا مِنَ الْأَرْضِ ذَلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ

Artinya : “Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan dimuka bumi, hanyalah mereka yang dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bersilang atau dibuang dari negeri (tempat kediaman). Yang demikian (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka memperoleh siksaan yang besar.” (QS. Al Maaidah:33)

Dikatakan, “Ayat ini turun berkenaan dengan masalah kaum dari Arinah dan Ukal. Mereka datang kepada Nabi Muhammad SAW. Serta berbaiat (mengangkat janji) kepada beliau, masuk agama islam. Ternyata mereka adalah para pendusta, lalu mereka mendirikan kemah di Madinah. Maka beliau SAW mengutus mereka menuju ke unta sedekah untuk minum susunya. Namun mereka murtad dan membunuh pengembala unta itu serta menggiring untanya. Lalu Nabi Muhammad SAW mengutus seseorang yang dapat mengembalikan mereka dan beliau menyuruh memotong tangan serta kaki mereka, dan melukai semua mata mereka dengan paku yang dipanaskan dengan api serta melempar mereka dalam panas hingga mereka minta minum tetapi mereka tidak diberi minum sampai mati.” (demikaian didalam kitab Zawajir, hal. 126, jilid II)

Tidak ada komentar: